Saturday, February 2, 2019

Disinggung Jokowi, Begini Dugaan Propaganda Rusia di Pilpres AS

Propaganda Rusia - Dalam kampanyenya, calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) menyinggung ada tim berhasil yang menyiapkan propaganda Rusia. Propaganda Rusia dalam konteks pemilu sebelumnya telah pernah dirundingkan dalam kaitannya dengan Pilpres Amerika Serikat (AS). Seperti apa praktiknya?



Propaganda ialah penjelasan yang dikembangkan, entah penjelasan tersebut betul atau salah, demi meyakinkan orang supaya menganut sikap tertentu. Propaganda yang dijalankan Rusia di Pilpres AS dilancarkan lewat media-media sosial.


Dilansir BBC, terdapat dua laporan riset yang dibentuk untuk Senat AS yang membicarakan hal ini. Pertama, laporan Proyek Propaganda Komputasi Universitas Oxford dan perusahaan analisis jejaring sosial Graphika. Kedua, laporan yang digarap lembaga riset New Knowledge.


Kedua riset diluncurkan pada Desember 2018 lalu. Kedua riset sama-sama menyinggung agen-agen Rusia memakai semua platform media sosial guna memenangkan Donald Trump di Pilpres AS 2016. Sebagaimana diketahui, pada Pilpres tersebut Trump dari Partai Republik melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.


Di laporan kesatu diterangkan bahwa Rusia mengadaptasi kiat pemasaran digital. 'Propaganda Rusia' ini dinamakan dipelpori oleh Agensi Riset Internet (IRA), perusahaan Rusia yang dinilai mempunyai hubungan dengan pemerintah Rusia.


YouTube, Tumblr, Instagram, PayPal, Facebook, dan Twitter dimanfaatkan guna menyebarkan propaganda demi memenangkan Trump. Puluhan juta penduduk AS terekspos propaganda itu. Bukan hoax yang disebut dipakai oleh Rusia, tetapi disinformasi alias paparan informasi yang salah dengan sengaja guna membingungkan orang.


"Mereka memakai seluruh keluarga website media sosial. Kami pikir tujuannya ialah membuat kampanye tampak tidak melanggar aturan," kata Dr Philip N. Howard, direktur Institut Internet Oxford.


Isu yang diangkut dalam propaganda itu bertajuk isu imigran, ras, dan pemakaian senjata untuk unik perhatian kaum konservatif. Disebutkan juga, propaganda tersebut juga menyebarkan informasi yang salah mengenai proses pemilihan untuk masyarakat kulit hitam yang berhaluan kiri.


Adapun laporan riset kedua menyoroti upaya Rusia guna menargetkan masyarakat kulit hitam. IRA menitikberatkan khalayak kulit hitam sebagai sasaran propaganda. IRA pun merekrut aktivis sebagai aset dan mendorong demonstrasi-demonstrasi di AS.


Informasi-informasi olahan IRA disebut menciptakan bingung pemilih kulit hitam tentang teknik memberikan suara di Pemilu. "Yang jelas seluruh pesan itu diciptakan untuk menguntungkan Partai Republik, dan terutama Donald Trump," kata laporan itu.


Sebelumnya diberitakan, Jokowi menuliskan perpolitikan di Indonesia dipenuhi tidak sedikit fitnah dan kabar bohong alias hoax. Jokowi menuliskan seharusnya perpolitikan di Indonesia tersebut memberikan pendidikan dan sarat dengan sopan santun.


Capres nomor urut 01 kemudian menyebut banyaknya hoax dan fitnah tersebut karena adanya upaya adu kambing ala asing yang dilaksanakan oleh kesebelasan sukses. Hanya saja tak dinamakan tim berhasil mana yang dimaksud.


"Problemnya ialah ada tim berhasil yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang masing-masing saat menerbitkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera mesti diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," ucap Jokowi dalam pernyataan Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2).

No comments:

Post a Comment