title
0009
1. Berdasarkan 3 unsur retorika yang dikemukan Aristoteles. Ethos: Politikus dalam
menyampaikan suatu pesan politik belakangan ini tidak jauh dari yang namanya settingan dan
drama, apalagi pemilik media di Indonesia sekarang ini adalah para actor politik yang
melenggang bebas melakukan pencitraan diri dengan menggunakan media massa yang di
milikinya. Logos: Kebanyakan politikus saat ini dalam menyampaikan argumennya hanya
sekedar mengkritik saja, tanpa memberikan solusi yang epic dan membangun mengenai apa
yang di kritikan, hanya ciutan saja tanpa melihat data-data yang ada. Phatos: Sekarang
khalayak jauh lebih pintar mengetahui mana politikus yang benar-benar kompeten. Karena
masih banyaknya dan mengakarnya Politikus yang hanya membual dan mengumbar janji-
janji palsu saja.
2. Perbedaan retorika, iklan politik, agitasi dan propaganda
Retorika : Retorika berasal dari bahasa Yunani rhetoric yang berarti seni berbicara.
Retorika pada awalnya sering dipakai dalam perdebatan di pengadilan atau dalam
perdebatan antarpersonal untuk mempengaruhi orang lain yang ada di sekitarnya
dengan cara persuasif. Tujuannya adalah untuk membantu yang di persuasi dalam
membangun citra tentang masa depan, masa untuk bertindak, yaitu melalui retorika,
persuader dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan kepercayaan,
nilai, pengharapan mereka.
Iklan Politik : Periklanan politik adalah periklanan citra atau jati diri, daya tarik atau
diarahkan untuk membangun reputasi seseorang pejabat publik atau pencari jabatan,
mengimformasikan pada banyak orang mengenai kualifikasi seorang politisi, latar
belakang, pengalamannya, kepribadiannya, sehingga merupakan dorongan bagi
prospek pemilihan calon / kandidat yang bersangkutan dalam proses politik.
Agitasi : Agitasi adalah usaha seseorang untuk mempengaruhi sikap dan tindakan
orang lain terhadap suatu obyek tertentu, yang biasanya adalah lawan-lawan politik
dari pelaku agitasi (agitator) tersebut. Agitasi biasanya dilakukan dengan lisan
ataupun berupa pidato-pidato yang mengecam dengan keras disertai dasar-dasar atau
bahan-bahan konkrit dari segala kelemahan atau kesalahan-kesalahan lawan
politiknya.
Propaganda : sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi,
memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar
memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
WIWIT ARY SUSANTI – G.331.16.0009
Menurut saya yang paling efektif dalam kegiatan komunikasi politik adalah iklan politik.
Mengapa iklan politik? Karena iklan politik sudah mencakup secara keseluruhan dalam
membangun image atau pencitraaan bagi calon / kandidat yang bersangkutan dalam kegiatan
politik.
3. A) Agenda Setting : Agenda setting adalah upaya media untuk membuat pemberitaannya
tidak semata-mata menjadi saluran isu dan peristiwa. Ada strategi, ada kerangka yang
dimainkan media sehingga pemberitaan mempunyai nilai lebih terhadap persoalan yang
muncul. Idealnya, media tak sekedar menjadi sumber informasi bagi publik. Namun juga
memerankan fungsi untuk mampu membangun opini publik secara kontinyu tentang
persoalan tertentu, menggerakkan publik untuk memikirkan satu persoalan secara serius,
serta mempengaruhi keputusan para pengambil kebijakan. Di sinilah kita membayangkan
fungsi media sebagai institusi sosial yang tidak melihat publik semata-mata sebagai
konsumen.
B) Yang dimaksud dengan agenda media akan mempengaruhi agenda politik yaitu bahwa
apa yang ditampilkan dan ditayangkan oleh media sangat berpengaruh terhadap cara
pandang publik terhadap politik.
4. a) Logical fallacy yaitu alasan atau argumentasi yang salah dan menghasilkan sebuah
miskonsepsi. Contoh berita hoax disini yaitu Fahri Hamzah tuding proyek Jokowi hanya
untuk orang kaya. Mengapa itu disebut hoax? Karena Fahri Hamzah berargumen tapi
tidak berdasarkan fakta dan tidak ada fakta maupun bukti otentik nya. Hal ini dapat
menyebabkan miskonsepsi terhadap publik karena secara langsung Fahri Hamzah
menggiring opini publik yang buruk terhadap presiden Indonesia Joko Widodo.
b) Analisa saya memandang berita hoax saat ini sangat mencemaskan, sangat membuat
gusar dan tidak nyaman. Berita hoax yang beredar di masyarakat sangat membahayakan
karena dapat menggiring opini publik terhadap sebuah berita yang tidak jelas
kebenarannya yang dimana berita hoax dibuat dan disebarkan oleh oknum – oknum yang
tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentinga dibaliknya. Disinilah peran filsafat
sangat diperlukan karena ilmu filsafat yang notabene mempelajari tentang sebuah
kebenaran dapat diterapkan dalam berkomunikasi politik.
politik
No comments:
Post a Comment